PENCEGAHAN PENGOBATAN PENYAKIT BAKTERI DAUN BERGARIS
Penyebab Penyakit Bakteri Daun Bergaris
Penyakit Bakteri Daun Bergaris dalam istilah asingnya disebut bacterial leaf streak adalah penyakit yang memiliki gejala mirip dengan Hawar Daun Bakteri, yaitu kerusakan pada bagian daun tanaman.
Penyakit Bakteri Daun Bergaris diakibatkan oleh serangan bakteri Xanthomonas campestris pv. oryzicola. Penykit ini cendrung hanya menyerang pada helaian daun tanaman padi saja. Gejala yang muncul dari serangan penyakit ini adalah munculnya bercak sempit di daun yang berwarna hijau tua/gelap yang kemudian menjadi kuning dan tembus cahaya pada urat daun.
Bila serangan penyakit ini semakin parah akan mengakibatkan bercak semakin membesar dan berwarna coklat, kemudain semakin meluas ke bagian samping daun. Pada kondisi ideal untuk berkembangnya bakteri Xanthomonas campestris pv. oryzicola, seperti kelembaban dan pemupkan unsur Nitrogen yang terlalu tinggi akan membuat seluruh pertanaman berubah warna menjadi oranye kekuningan.
Bakteri Xanthomonas campestris pv. oryzicola menginfeksi tanaman melalui luka pada daun atau dapat juga melalui proses alami saat terbukanya pori-pori daun yang kemudian terpapar butiran embun yang mengandung bakteri. Curah hujan yang tinggi serta angin yang cukup kencang membuat penyebaran serangan panyakit Bakteri Daun Bergaris semakin cepat dan meluas.
Fase pembentukan anak dana saat pematangan buah menjadi fase yang sangat rentan terhadap serangan penyakit Bakteri Daun Bergaris. Pada kerusakan yang berat/parah, kehilangan hasil panen dapt mencapai hingga 30 %.
Lalu bagaimana penaggulangan apabila penyakit Bakteri Daun Bergaris menyerang?
Upaya preventif lebih baik dilakukan dengan menerapkan prinsif budidaya tanaman sehat, namun bila melihat kondisi yang darurut dapat dilakukan penggunaan pestisida kimia sesuai anjuran dan petunjuk dari petugas pertanian PPL dan POPT setempat. Berikut upaya-upaya yang bisa di lakukan untuk mencegah dan mengobati serangan penyakit Bakteri Daun Bergaris, antaralain :
- Musnahkan jerami dan sisa-sisa tanaman yang sebelumnya terinfeksi bakteri penyakit. Bila ingin di kembalikan ke lahan sawah, pastikan bahwa jerami dan sisa-sisa tanaman telah mengalami proses dekomposisi yang sempurna (bokashi).
- Istirahatkan tanah/lahan sawah setelah panen (bila serangan sebelumnya sangat parah)
- Gunakan pupuk denga unsur Nitrogen sesuai anjuran atau dengan melihat indikator Bagan Warna Daun (BWD).
- Gunakan jarak tanam yang tidak terlalu rapat guna menjaga kelembaban. Pola tanam dengan sistem jajar legowo sangat di anjurkan, selain untuk meningkatkan jumlah rumpun juga berguna menjaga kelambaban.
- Pastikan menggunakan benih yang bebas infeksi Xanthomonas campestris pv. oryzicola, atau dengan perlakuan benih sebelum tanam menggunakan Corynebacterium.
- Bila harus menggunakan pestisida kimia, gunakan yang memilikikandungan bahan aktif Streptomisin sulfat, Oksitetrasiklin, Tembaga oksi sulfat, Trifloksistrobin, Tebukonazol atau Tembaga oksida.
Tidak ada komentar