Header Ads

ad728
  • Breaking News

    PADI HAZTON vs SRI vs KONVENSIONAL

    Salam Tani !! Untuk mendongkrak produksi beras, tidak henti-hentinya para petani selalu melakukan inovasi dan percobaan. Kita masih ingat beberapa tahun yang lalu kita selalu berkiblat pada sistem tanam SRI untuk bisa meningkatkan hasil padi. Walaupun memang ribet tetapi petani selalu mencoba menerapkan dasar-dasar budidaya  padi dengan sistem SRI tersebut.

    Lain dulu lain sekarang, dipemerintahan yang serba kontraversial ini cara penanaman padi juga dibuat berlawanan dengan kebiasaan. Kalau dulu kita dilarang menanam padi dengan ombol (bibit banyak ) justru disaat ini ada teknologi budidaya padi yang menyarankan supaya menanam dengan bibit banyak.
    Adalah budidaya padi dengan sistem Hazton (hasil berton-ton).

    Cara budidaya padi menggunakan metode Hazton sebenarnya mulai diperkenalkan pada tahun 2012 di Kalimantan Barat, Hazton berarti sebuah pola atau metode yang di gunakan untuk hazil berton-ton, Kata Hazton juga berasal dari singkatan dua penemu metode  tersebut yaitu Haz dari Ir. H. Hazairin, Ms dan Ton dari nama Anton Kamarudin Sp. M.Si.

    http://www.gerbangpertanian.com/2015/03/padi-hazton-vs-sri-vs-konvensional.html

    Gambar:  tanaman padi mekongga dengan sistem hazton (kiri) dan Konvensional (kanan)

    Hal yang paling berbeda dari hazton adalah dimana sebuah metode dalam penanaman padi yang menggunakan 20-30 bibit perlubang tanam. Mungkin ini tak lazim jika dibandingkan dengan metode SRI (dengan 1 bibit) ataupun cara konvensional yang menggunakan 3 s/d 5 bibit perlubang tanam. Diharapkan  dengan menggunakan bibit yang banyak akan menjadi indukan yang produktif, tanpa harus konsentrasi pada pembentukan anakan lagi.

    http://www.gerbangpertanian.com/2015/03/padi-hazton-vs-sri-vs-konvensional.html


    Gambar : batang padi mekongga dengan sitem hazton yang lumayan besar


    Setelah maspary mengamati proses budidaya hazton yang dilakukan oleh beberapa petani didaerah Banyumas maka bisa kita ambil kesimpulan dari budidaya padi metode hazton ini. Kemudian kita bandingkan dengan budidaya padi dengan sisten SRI dan sistem konvensional. Hasilnya adalah sebagai berikut: 


    PERLAKUAN
    HAZTON
    SRI
    KONVENSIONAL
    Jumlah bibit
    20-30
    1-2
    3-6
    Umur tanam
    25-35 hss
    5-10 hss
    20-30 hss
    Jarak tanam
    20-25 cm
    30-50 cm
    20-22 cm
    Kebutuhan benih/ ha
    125 kg
    5 kg
    25 kg
    Pupuk organik
    tidak harus
    harus
    tidak harus
    Pupuk kimia
    Urea 150 Ponska 300
    sedikit
    Urea 150 ponska 150
    Pengairan
    biasa
    berselang
    biasa
    anakan produktif
    24-40
    40-50
    12-24
    Serangan keong
    tahan
    tidak tahan
    sedang
    Penyakit daun
    Tidak tahan
    Lebih tahan
    sedang
    Serangan hama
    tinggi
    rendah
    relatif
    Umur panen
    Lebih cepat
    biasa
    bisa
    Produksi / ha
    8,2 ton
    10 ton
     5-7 ton
    * Tabel perbandingan di atas merupakan perbandingan di daerah Banyumas dalam skala kecil, untuk daerah lain dimungkinkan bisa mendapatkan hasil yang berbeda.


    Bagi anda yang memiliki lahan dengan kesuburan sedang, serangan keong tinggi, tenaga kerja rendah, pengairan agak sulit diatur silahkan mencoba budidaya sistem hazton ini.
    Demikian sekilas info tentang budidaya padi hazton vs padi SRI vs padi konvensional. Mudah-mudahan bisa menambah wawasan para petani Indonesia yang ingin meningkatkan produksi padinya. Dan smoga tulisan maspary ini bisa bermanfaat dunia akherat buat kita semua.  Amiiin….
    Sukses Petani Indonesia !!

    Tidak ada komentar

    Post Top Ad

    ad728

    Post Bottom Ad

    ad728