Budidaya Tanaman Azolla yang paling mudah
Azolla atau Azolla Pinata termasuk sejenis paku air dengan ciri khas mengapung dan berasal dari suku Azollaceae. Umumnya Azolla akan bersimbiosis bersama bakteri biru dan hijau yang namanya Anabena Azollae, lalu mengikat nitrogen secara langsung di udara. Tanaman yang satu ini juga ternyata mempunyai manfaat yang begitu banyak, khususnya dalam sektor pertanian dan peternakan buat dijadikan pakan unggas dan ikan juga pupuk. Maka dari itu, tak sedikit orang juga penasaran bagaimana cara berbudidaya Azolla.
Prospek membudidayakan tanaman ini tergolong sangat menjanjikan. Di samping itu, cara budidaya azolla tergolong sangat murah dan terjangkau. Di samping itu lagi, tanaman satu ini dapat membantu meminimalisir biaya pakan sampai 50% dibandingkan budidaya ikan lele. Menimbang Azolla merupakan salah satu pakan ternak untuk ikan lele.
Berdasarkan pengalaman di lapangan, dalam keadaan segar Azolla bisa diberikan untuk pakan ikan gurami,graskap, tawes, nila dan karper lele ikan mas bawal serta patin. Itulah sebabnya mengapa Azolla Sp. begitu potensial sebagai pupuk hijau dan memberikan hasil panen yang tinggi. Karena itu, tanaman paku azzola ini juga juga ada pasarnya atau laku di jual.
prospek azzola atau budidaya paku air sangat menjanjikan. Pasalnya, untuk merawat tanaman ini bisa dibilang tidak mengeluarkan biaya apapun. Padahal,tanaman azzola ini bisa membantu mengurangi biaya pakan hingga 50% dalam budidaya ikan nila lele gurami patin graskap ikan mas dan patin serta ikan bawal.
Azolla dapat tumbuh dengan baik pada temperatur rata-rata 15-30 OC. Temperatur optimum kira-kira 25 OC untuk Azolla filiculoides, A rubra dan A japonica. Sedangkan emperature di bawah 10 OC pertumbuhan Azolla kurang baik Azolla dapat beradaptasi di atas emperature –5 OC.
Azolla yang kadang disebut dengan “ganggeng”, “mata lele”, “mata air” sangat mudah ditemukan disawah pada saat bulan pertama penanaman padi (Efendi, 2012). Dijelaskan lebih lanjut bahwa kini Azolla telah tersebar di penjuru bumi. Azolla tumbuh secara alami di Asia, Amerika, dan Eropa.
Sinar matahari sama halnya dengan tumbuhan hijau lainnya, Azolla juga butuh sinar matahari sebagai fotosintesis dan nitrogenase. Dimana Azolla yang tumbuh di daerah yang kekurangan sinar matahari akan kurang baik pertumbuhannya. Sedangkan apabila mendapat sinar matahari yang kuat juga kurang baik Azolla akan menjadi warna merah dan warna merah kecoklatan atau mati. Sedangkan pada musim panas dan dingin Azolla akan menjadi warna merah atau merah kecoklatan. Untuk menghindari hal tersebut diatas kita harus menggunakan naungan agar tumbuhan Azolla dapat tumbuh dengan subur sehingga Azolla akan menjadi hijau. Azolla dapat tumbuh dengan baik pada keadaan air atau tanah sedikit asam dengan pH 4. Sedangkan pada kebutuhan mineral Azolla dapat menyerap nutrisi dari air pada saat Azolla mengapung di air. Sebab phospor yang ditebar dari tanah terurai secara perlahan-lahan oleh air. Tapi populasi azolla yang mengapung di atas air kurang baik menyerap atau mengambil phospor tersebut. Penerapan pupuk phospor akan lebih baik dan efektif untuk meningkatkan pertumbuhan apabila di semprotkan di atas pertumbuhan Azolla.
Sebagai Pengganti Urea
Pemanfaatan Azolla sebagai pupuk memang mungkin. Karena, bila dihitung dari berat kering dalam bentuk kompos (Azolla kering) mengandung nitrogen unsur (N) 3-5 %, Fosfor (P) 0,5-0,9 % dan Kalium (K) 2-4,5 %. Sedangkan nutrisi mikro seperti kalsium (Ca) 0,4-1 %, Magnesium (Mg) 0,5-0,6 %, besi (Fe) 0,06-0,26 % dan mangan (Mn) 0,11-0, 16 %.
Berdasarkan komposisi kimia, bila digunakan untuk pupuk mempertahankan kesuburan tanah, setiap hektar memerlukan Azolla sekitar 20 ton dalam bentuk segar, atau 6-7 ton kompos (kadar air 15 %) atau sekitar 1 ton kering. Azolla bila diberikan secara rutin setiap musim, maka suatu hari tanah itu tidak memerlukan pupuk buatan lagi.
Hal ini dimungkinkan, karena dalam penebaran pertama 1/4 dari unsur yang dikandung Azolla langsung dimanfaatkan oleh tanah. Kuartal ini, setara dengan 65 kg pupuk urea. Pada musim tanam ke-2 dan ke-3, Azolla mengganti 1/4 – 1/3 dosis pupuk. Dibandingkan dengan pupuk buatan, Azolla lebih ramah lingkungan. Cara kerjanya juga istimewa, karena Azolla mampu mengikat nitrogen langsung dari ud
Cara Budidaya Tumbuhan Azolla
Media dapat menggunakan bak plastik, kolam, terpal dan tempat lain yang tidak ada ikan berukuran besar, jika ada ikan kecil (guppy, cere) tidak begitu bermasalah, justru bermanfaat agar tidak menjadi perkembang biakan jentik nyamuk.
Lakukan penyemprotan stok setiap tiga bulan sekali menggunakan pupuk P ( 1 sendok makan SP-36 per liter air ). Sebaiknya SP-36 ditumbuk halus agar mudh larut dalam air. Indukan ini digunakan untuk bibit yang akan ditanam di lahan yang lebih besar. Bisa juga dilakukan dengan kurasan air kolam ikan yang tercampur kotoran ikan.
Persiapan Budidaya
Taburkan pupuk kandang(kotoran kambing, kotoran ayam, atau yang lainnya) kedalam kolam, baik menggunakan kolam terpal ataupun kolam tanah. langkah selanjutnya , isi kolam dengan air minimal 5 cm (dari permukaan media pupuk) maksimal 20 cm, jangan terlalu tinggi air dalam kolam akan lebih baik jika akar azolla dapat menjangkau media. dan yang tak kalah penting adalah sinar matahari semakin lama mendapat sinar matahari semakin baik.
Kemudian Tunggu sekitar dua minggu atau lebih dengan menjaga ketinggian air jangan sampai kering. Azolla akan tumbuh menutupi permukaan air selanjutnya siap dipanen. lakukan itu secara berulang ulang atau dengan cara menyisakan azolla microphylla ketika memanen.
pada umumnya biomassa Azolla maksimum tercapai setelah 14 –28 hari setelah inokulasi. Dari hasil penelitian Batan diketahui bahwa dengan menginokulasikan 200 g Azolla segar per m2 maka setelah 3 minggu, Azolla tersebut akan menutupi seluruh permukaan lahan tempat Azolla tersebut ditumbuhkan. Dalam keadaan ini dapat dihasilkan 30 – 45 kg.
Ditemukan juga bahwa Azolla tumbuh kembang lebih baik pada musim penghujan daripada musim kemarau.
contoh hasil perkembangan bibit azolla microphylla dengan menggunakan kolam terpal sederhana dengan 2 x 4 m dengan media air + pupuk kandang (kotoran kambing) tinggi air kurang lebih 5 – 8 cm
Hari pertama
bibit azolla microphylla di tabur di kolam terpal dengan ketinggian air 5 sampai 8 cm
dengan media air dan pupuk kandang disini menggunakan pupuk kotoran kambing, pupuk kandang di masukkan dalam kolam kemudian bibit di taburkan di atasnya.
hari ke ke 7
pertumbuhan azolla microphylla sudah mulai kelihatan subur dengan pertumbuhan yang sangat cepat dalam waktu 7 hari kolam hampir tertutup dengan azolla
hari ke 8
pertumbuhan dan perkembangan bibit azolla microphylla sudah tambah cepat dalam 1 hari sudah kelihatan pertumbuhan yang siknifikan
hari ke 9
perkembangan yang sangat sempurna seluruh permukaan kolam sudah tertutup dengan azolla
microphylla pada hari ke 15 sudah bisa mulai di panen, atau sudah bisa di tambahkan kolam baru agar panen lebih banyak dan bisa di sesuaikan dengan kebutuhan perhari yang harus di panen untuk pakan ikan.
Budidaya ini bersifat subyektif, bisa jadibudidaya yang dihasilkan akan berbeda ditiap daerah.
Harga untuk satu kantung Azolla seberat 400 gram ia jual Rp 25.000.
Setiap hari tanaman ini dapat tumbuh 30% dari jumlah bibit yang disebar. Sehingga dalam waktu lima sampai tujuh hari Azolla sudah dapat dipanen.
Untuk memanen tanaman ini baiknya dalam satu kolam diambil secukupnya. Biasanya diambil sekitar 50% saja.Tujuannya, agar petani tidak perlu membeli bibit baru dan tanaman dapat terus berkembang.
Sumber : ruangtani//wordpress//sumber lainnya
Tidak ada komentar